Buku horor biasanya berisi cerita-cerita menyeramkan, pengalaman diteror makhluk halus yang mau dipikirkan berulang kali pun tidak akan pernah masuk ke nalar kita. Tapi cerita seperti ini selalu menarik untuk disimak.
Buku Kisah Tanah Jawa menjadi buku bertema horor yang paling banyak diminati sejak rilis di tahun 2008. Selalu nongkrong di rak best seller di toko buku gramedia manapun. Tapi apa yang menarik dari buku ini?
Jika kamu mencari buku horor berisi cerita mistis seperti buku fiksi bergenre horor lainnya, kamu tidak akan menemukannya di sini. Di sini pembaca diajak memahami bahwa hal supranatural bisa dijelaskan secara hukum metafisika.
Ditulis oleh Om Hao dengan kemampuan retro-kognisinya bersama dengan Bonaventura Genta dan Mbah KJ, mereka mencoba memaparkan peristiwa - peristiwa mistis dengan cara yang berbeda.
Penjelasan Singkat Tentang Isi Buku Kisah Tanah Jawa
Sesuai dengan sub judulnya "Investiga Mitos dan Mistis" di tanah Jawa, buku ini menyajikan mitos yang berhubungan dengan hal-hal mistis dan dilakukan investigasi seperti apa sih sejarah dari mitos menyeramkan tersebut.
Di buku ini terdapat beberapa bab, yaitu;
Napas Tiang Pancang
Di bab ini, kita akan disuguhkan mitos mengenai adanya tumbal pembangunan. Kapan terjadinya dan kenapa melakukan hal sekeji ini? Semuanya dijelaskan, meski secara singkat.
Diperkuat dengan cerita di Stasiun Tugu, jembatan kereta api, terowongan lampegan, bahkan bendungan Sungai Bengawan Solo.
Penyedap Komposisi Dosa
Bab ini memuat mitos mengenai warung makan yang memakai pesugihan demi mendapatkan banyak pelanggan.
Memuat tentang hantu apa saja yang dikaitkan ke dalam pesugihan ini, beserta efeknya terhadap manusia dari segi fisik dan metafisik.
Harta Berujung Petaka
Bab ini kurang lebih sama tentang pesugihan juga, namun ini bukan penglaris seperti di bab sebelumnya.
Di sini penulis menjelaskan pesugihan apa saja yang biasanya digunakan oleh para pelaku. Diantaranya ada pesugihan sate gagak, babi ngepet, nyi blorong, dan pesugihan lainnya. Dijelaskan juga tempat-tempat untuk pesugihan, apa yang harus dikorbankan hingga resiko setelah pelaku meninggal.
sumber : gagasmedia
Merapal Kata Terlarang
Kalau ini lebih ke mantra-mantra untuk pelet atau ilmu pelet yang banyak digunakan orang jaman dulu untuk pengasihan bahkan untuk menggoda perempuan atau menghipnotis pasangan agar menyukai kita.
Sebenarnya nama pelet-nya ini sering aku dengar dalam lagu dangdut, Jaran Goyang dan Semar Mesem. Pasti kamu juga pernah dengar lagu dangdut ini kan?
Kejawen dan Kedatangan Imperialisme
Untuk bab ini dijelaskan lebih ke arah sejarah bagaimana mitos-mitos tadi bisa muncul. Bagaimana awal mulanya ilmu hitam ini bisa merebak di masyarakat.
Contohnya mungkin Sesaji, di buku ini dijelaskan bahwa Sesaji awalnya memang untuk menghormati para leluhur yang sudah meninggal berdasarkan Kejawen. Namun seiring perkembangan jaman, makna sesaji ini melenceng menjadi persembahan untuk jin dengan bertujuan meminta sesuatu yang artinya menyekutukan Tuhan.
Dua bab terakhir ada Renungan dan Kumpulan Cerita Misteri yang juga menarik untuk disimak.
Kesan Setelah Membaca Buku Kisah Tanah Jawa
Seperti yang aku sebutkan di atas, buku ini memang berbeda dengan buku-buku horor kebanyakan. Tidak hanya cerita mistisnya saja yang ditonjolkan, tapi sisi sejarahnya juga ditonjolkan.
Aku paling suka buku dengan ilustrasi visual, dan buku ini memiliki hal tersebut. Ilustrasi makhluk-makhluk halus yang belum pernah terbayang pun hadir dalam buku ini. Seperti ilustrasi makhluk halus yang ada di Stasiun Tugu, atau yang biasa kita sebut Sang Penjaga.
Bahasanya sederhana dan mudah dipahami, kisah sejarahnya juga menarik untuk disimak. Tapi mungkin akan membosankan untuk orang yang tidak menyukai membaca sejarah.
Bagi kamu yang mencari kisah horor atau kisah mistis dengan pembawaan yang berbeda, buku ini menarik untuk kamu baca. Tapi jika kamu mencari kisah horor seperti pengalaman supranatural, sepertinya buku ini tidak cocok untuk kamu.
Untuk review buku lainnya bisa klik menu Books
Kerjasama review dan lainnya bisa email ke ikarireads@gmail.com
0 Komentar