Disclaimer : Blog post ini merupakan perpanjangan dari review yang ada di Youtube. Jika tidak ingin repot membaca, bisa langsung saja tonton video dengan klik play pada video di atas.
Halo Teman Buku semuanya...
Pasti udah gak sabar ya membaca buku lanjutan dari trilogi Sewu Dino? Nah, setelah terbitnya Janur Ireng kemarin, Ranjat Kembang menjadi buku lanjutannya. Meski sebenarnya ini hanya berbentuk seperti prolog karena rangkaian trilogi Sewu Dino ini belum berakhir di novel Ranjat Kembang. Desas-desus mengatakan bahwa trilogi Sewu Dino ini akan berakhir di novel Rogot Nyowo.
Sebelum kita ke sinopsis dan reviewnya, mari kita flashback terlebih dahulu dengan 2 novel sebelumnya.
Uraian singkat cerita Sewu Dino dan Janur Ireng
Novel Sewu Dino
Sewu Dino merupakan santet kuno yang bekerja membinasakan 1 keluarga dalam 1000 hari. Targetnya di sini adalah keluarga Atmojo, motifnya karena dendam terhadap Karsa Atmojo. Santet ini dibuat dan dikirimkan oleh Sabdo Kuncoro melalui Bokolono, perewangan keluarga Kuncoro yang berwujud kambing hitam. Karsa Atmojo dengan susah payah melawan santet Sewu Dino dan menyelamatkan cucu semata wayangnya Dela Atmojo. Dela Atmojo selamat dan Sabdo Kuncoro harus mati terpenggal karena santet ini berbalik kepadanya.
Sebenarnya bukan tanpa alasan kenapa Kuncoro bisa jatuh. Intan Kuncoro diberi gelar Ranum, dan Sabdo Kuncoro diberi gelar Canguksono. Keduanya ini tidak boleh menikah. Tapi mereka melakukan hubungan terlarang dan Intan hamil. Semua ini akan diceritakan di novel Janur Ireng.
Novel Janur Ireng
Janur Ireng merupakan santet kuno yang bekerja membinasakan seluruh tamu undangan dalam sekejap saat pesta perkawinan berlangsung. Target untuk santet ini adalah keluarga Kuncoro dengan motif perebutan tahta Trah Pitu yang selama ini diduduki oleh keluarga Kuncoro. Santet ini dibuat oleh orang-orang yang ingin melakukan kudeta, dan otak dari kudeta ini adalah Karsa Atmojo. Dalam pesta pernikahan itu, Intan Kuncoro menikahi ayahnya sendiri karena tidak ada lagi anak laki-laki dalam 1 keturunan Kuncoro, kecuali Sabdo. Sedangkan Sabdo dilarang menikah dengan Intan karena dia bergelar Canguksono.
Karsa sebenarnya dibantu oleh Sabdo untuk menggulingkan tahta Kuncoro, yaitu ayahnya Sabdo. Tapi Karsa memicu dendam Sabdo karena dia telah membunuh Intan, kekasihnya.
Sinopsis novel Ranjat Kembang
Novel ini berisi tiga pintu cerita, kembang wijayakusuma, padusan pituh, dan lemah layat. Tiga pintu cerita yang berhubungan dengan pelepasan santet kuno lainnya, Rogot Nyowo.
Tiga pintu cerita dengan tiga tokoh utama yang saling berhubungan karena takdir. Semua tokoh ini akan berhubungan langsung dengan pelepasan Rogot Nyowo, dan bangkitnya 'Sang Ibu', Rinjani.
Review novel Ranjat Kembang
Bagi yang belum tahu kenapa santet Rogot Nyowo bisa muncul, hal ini karena ulah Karsa Atmojo yang melakukan kudeta pada novel Janur Ireng. Dia secara tidak langsung melanggar perjanjian dengan "Ratu" yang jelas telah dibuat oleh para petinggi Trah Pitu terdahulu. Karsa Atmojo ingin mengubah jalur Ranjat Kembang dengan alasan yang belum diketahui.
Novel Ranjat Kembang punya alur yang berbeda. Sesuai dengan yang aku katakan di awal tadi, Ranjat Kembang ini seolah epilog dari cerita yang sebenarnya yaitu Rogot Nyowo.
Sangking rumitnya trilogi Sewu Dino ini, aku sendiri pun sampai pusing memikirkan dan merunutkan semua kisahnya. Yang jelas, semua ini akan berakhir nanti di novel Rogot Nyowo yang entah kapan akan rilis.
Di novel ini juga kamu akan mendapatkan penjelasan mengenai siapa Trah Pitu, apa yang mereka lakukan hingga bisa mendapatkan perewangan masing-masing dan masih banyak lagi. Kamu juga akan menemukan tokoh protagonis yang menjadi sisi putih dari para Trah Pitu ini.
Nah, masih sanggup gak nungguin novel lanjutannya? Aku harap Mas Simpleman segera merilis novel lanjutannya ya.
Terima kasih sudah membaca, jika kamu perlu sesuatu seperti tawaran kerjasama, jasa content writer murah, bisa menghubungi email di nurhayati.irma20@gmail.com untuk informasi lebih lanjut.
0 Komentar