Mendalami Logoterapi Dalam Buku Man's Search For Meaning

 

Man's search for meaning


Judul : Man's Search For Meaning
Penulis : Victor E. Frankl
Penerbit : Noura Books
Tebal Buku : 256 Halaman

Viktor Frankl pernah berada di empat kamp kematian Nazi yang berbeda, termasuk Auschwitz, antara tahun 1942 dan 1945. Dia bertahan hidup, sementara orangtuanya, saudara laki-laki, dan istrinya yang tengah hamil akhirnya tewas dalam kamp. Di dalam keganasan dan kekejian kamp, Frankl yang juga seorang psikiater belajar menemukan makna hidup. Menurutnya, kita tidak dapat menghindari penderitaan, tetapi kita dapat memilih cara mengatasinya, menemukan makna di dalamnya, dan melangkah maju dengan tujuan baru. Teori Frankl, yang dikenal sebagai logoterapi, menjelaskan bahwa dorongan utama kita dalam hidup bukanlah kesenangan, tetapi penemuan dan pencarian dari apa yang secara pribadi kita temukan bermakna. Banyak orang terinspirasi dari kisahnya dan menjadikan buku ini sebagai satu dari sepuluh buku paling berpengaruh di Amerika dan telah dicetak ulang lebih dari 100 kali dalam edisi bahasa Inggris.

Cerita Mengerikan Di Kamp Nazi

Di awal bab buku ini, Victor menceritakan kehidupannya bertahan selama berada di kamp konsentrasi Nazi. Cerita kekejaman prajurit Nazi ini sukses bikin bulu kuduk merinding. Victor bercerita hal pertama sesaat setelah sampai di kamp semua orang akan di sortir, jika tidak memenuhi kriteria akan dilempar ke kamar gas dan berakhir di perapian. - ya ampun dikira orang barang dagangan kali ya pakai acara di QC

Tak selesai sampai disitu, Victor juga bercerita bagaimana dia bertahan, dan dia juga bercerita bagaimana perubahan psikologi para tahanan. Yang tadinya bergidik ngeri dan akal sehatnya memberontak saat terjadi hal yang tidak manusiawi, berubah jadi dingin seolah hal itu adalah hal yang biasa.

Logoterapi Menyelamatkan Hidup

Ketika manusia menyerah akan hidupnya, biasanya hidupnya tak akan lama lagi. Begitulah yang dikatakan Victor ketika menjabarkan Logoterapi ini. 

Victor menemukan psikoterapi yang dinamakan Logoterapi ini berdasarkan pengalamannya saat di Kamp Nazi. Dia banyak melihat banyak orang yang tadinya hidup kemudian meninggal karena kehilangan harapan dan makna hidup. Dia mencoba memahaminya. Ketika ada tahanan yang sudah kehilangan makna hidup, walaupun tidak terjangkit penyakit sekalipun, beberapa hari kemudian dia meninggal. Tapi ada juga tahanan yang kelihatannya sudah tidak akan bertahan lagi tapi memiliki makna hidup, ia sanggup bertahan sampai waktu perang berakhir.

Makna seperti apa sih yang dimaksud? 

Ketika seseorang tahu dia hidup untuk apa dan untuk siapa, itu artinya dia tidak kehilangan makna hidupnya. Dia bisa memberikan nilai bagi hidupnya, dan dia bisa mengetahui tujuan hidupnya seperti apa.

Dan ini jugalah yang berusaha Victor terapkan terhadap pasien-pasiennya, agar pasiennya bisa bertahan dan tetap bisa memaknai hidup.

Kesan Setelah Baca Buku Man's Search For Meaning

Aku pernah mengomentari buku ini dengan "Aku pusing baca ini" dan dibalas oleh mahasiswa psikologi. Ia bilang "memang untuk orang yang 'biasa saja' akan terkesan buku ini 'biasa saja', tapi bagi orang yang memang kehilangan makna hidup - biasanya orang yang selalu ingin mengakhiri hidup, buku ini akan berguna dan sangat bermanfaat untuk dibaca."

Aku setuju dengan mahasiswa psikologi itu, tapi yang aku maksud adalah kemampuan aku dalam memahami isi buku, bukan berarti bukunya tidak bagus. 

Buku ini termasuk buku berat, apalagi untuk orang yang memang tidak biasa baca non fiksi. Akan sulit memahami filosofi-filosofi yang ada di buku ini. Ini pun tidak hanya berlaku untuk buku ini saja, buku Filosofi Teras pun aku agak sulit memahaminya.

Untuk kamu yang merasa hampir kehilangan makna hidup, coba baca ini agar bisa mencari tahu makna hidup kamu. Jika gejala berlanjut, aku sarankan untuk menemui psikolog.

Kehilangan makna hidup ternyata sangat berbahaya sekali.


Untuk review buku lainnya bisa klik menu Books
Kerjasama review dan lainnya bisa email ke ikarireads@gmail.com

Posting Komentar

0 Komentar