Adopsi Anak Kucing Kampung, Kenapa Gak?

 

Adopsi Anak Kucing Kampung, Kenapa Gak?

Sudah hampir seminggu aku adopsi anak kucing kampung yang tiba-tiba datang ke depan rumah dengan kondisi tubuh kotor dan sakit. Saat diperiksa ke dokter, ternyata kucing ini mengalami skabies.

Aku sendiri gak terlalu hafal dengan kondisi kucing, tapi jika melihat kondisinya memang si kucing terlihat lemas dan berjalan lambat sekali. Aku kasihan melihatnya, jadi aku putuskan untuk merawatnya.

Kenapa Memilih Kucing Kampung

Sebenarnya ada pertimbangan sendiri kenapa aku memilih kucing kampung, padahal jelas ada kucing ras milik kakak ipar yang bisa aku adopsi secara cuma-cuma. 

Beberapa pertimbangannya seperti berikut.

1. Daya tahan tubuh kuat

Kucing ini sebenarnya sudah kucing kedua yang aku adopsi. Dulu sekali, aku pernah adopsi kucing kampung juga, dan jarang sekali sakit. Dikasih makan banyak, langsung gemuk, montok, gak rewel.

2. Mandiri

Kucing kampung juga terbiasa mandiri. Mungkin karena pada dasarnya kucing kampung itu kucing liar, jadi mereka sudah terbiasa apa-apa sendiri. Kalau aku lupa kasih makan, dia akan cari sendiri ke luar. Pipis dan pup juga mereka sudah mengerti, tidak di dalam rumah. 

Kalau anak kucing kampung yang aku adopsi, dia lihat pasir aja udah ngerti. Meski pasirnya ada di litter box, dia akan pup dan pipis di pasir itu. Arahkan sekali, yang berikutnya sudah terbiasa.

Mungkin 2 aja pertimbangannya, gak kepikiran alasan apa lagi. Kalau ada yang mau menambahkan silahkan di kolom komentar.

Mengadopsi Anak Kucing Kampung yang Sakit

Kalau kamu ingin juga mengadopsi anak kucing kampung setelah baca artikel ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengecek kesehatannya.

Karena kucing kampung terbiasa hidup di jalan, jadi potensi terjangkit penyakit cukup tinggi. Sebaiknya periksakan ke dokter terlebih dahulu sesaat setelah memutuskan untuk mengadopsi. Dokter akan memeriksa anak kucing dan memberitahu kita penyakit sekaligus perawatan apa saja yang harus dilakukan. 

Untuk kasusku memang sudah terlihat kotor dan banyak luka. Si kucing juga terlihat menggaruk-garuk badannya terus menerus. 

Setelah dari dokter, jika memang kucing butuh dibersihkan, pergilah ke pet shop dan order jasa grooming. Tujuannya biar bersih dari kotoran saja. Selanjutnya bisa dirawat di rumah.

Merawat Kucing Kampung Agar Gemuk

Sebenarnya cukup mudah merawat kucing kampung agar gemuk dengan bulu lembut, lebat dan sehat. Berikut diantaranya yang aku lakukan dan akan aku lakukan kedepannya.

1. Suntik vaksin

Jika kamu punya anak kecil di rumah atau mungkin sering ada ponakan yang masih anak-anak bermain, pastikan kucing kamu divaksin agar terhindar dari penyakit zoologis. Penyakit zoologis ini bisa menjangkit anak-anak dan efeknya gak main-main.

2. Berikan makanan kesukaan

Kalau soal makanan emang pe-er banget sih, karena kita harus coba-coba setiap merk biskuit kucing. Tapi yang jelas, kalau soal makanan basah, semua makanan basah pasti kucing suka. Mungkin karena baunya yang lezat. Tapi harganya memang lebih mahal.

Kucing akan makan dengan lahap jika mereka suka dengan makanannya, dan seiring dengan berjalannya waktu badannya akan tumbuh berisi.

3. Berikan suplemen dan vitamin

Selanjutnya jangan lupa untuk memberikan suplemen dan vitamin. Ada banyak varian suplemen dan vitamin yang dijual di pet shop, diantaranya suplemen untuk bulu dan suplemen untuk penambah nafsu makan. 

Pilih salah satu terlebih dahulu, jangan langsung dua-duanya. Kalau aku sih kemarin pilih penambah nafsu makan dulu.

4. Grooming rutin

Grooming atau mandi kucing juga harus rutin ya, meskipun kucing pada dasarnya bisa mandi sendiri dengan menjilat tubuhnya. 

Tapi grooming biasanya akan lebih membersihkan kulit dan bulu kucing. Jika kucing berjamur dan berkutu, grooming ini akan lebih membantu. 

Kalau kamu tidak bisa memandikannya sendiri, pakailah jasa grooming pet shop dan pilih jasa grooming sesuai dengan yang dibutuhkan.

5. Bersihkan litter box setiap hari

Ini juga nih yang jadi concern utama. Litter box atau tempat kotoran kucing ini harus dibersihkan tiap hari. Alasannya agar kucing lebih nyaman dan tidak menimbulkan bau.

Pakai juga pasir yang bagus dan yang bisa menahan bau kotoran kucing juga tidak berdebu. Aku sih pakenya pasir tofu, harum dan tidak menimbulkan bau terlalu tajam saat kotoran kucing dibersihkan dan juga tidak berdebu.

Jadi segitu dulu sharing aku soal adopsi kucing kampung dan bagaimana aku merawatnya. Memang tidak ada fotonya karena foto kucing lama tidak ada, dan kucing baru ini masih dalam proses perawatan.

Kucing kampung juga berpotensi gemuk dan gemoy kalau kita merawatnya dengan baik. Sedikit perawatan kucing ras diterapkan kepada kucing kampung, kucing kampung akan tidak kalah cantiknya dengan kucing ras. Jadi, adopsi anak kucing kampung, kenapa gak?

Posting Komentar

0 Komentar