Seperti janjiku sebelumnya, setelah baca Midnight Restaurant, aku akan lanjut membaca Midnight Hospital. Tapi karena aku beli buku ini dalam bentuk ebook di Google Play Book, jadinya ya begini, gak ada foto bukunya. Aku baca pakai tablet samsung.
Memang agak lain ya kalau baca dalam bentuk fisik, terus berganti baca dalam bentuk ebook. Feel membalikkan kertasnya itu lho, gak dapet. Tapi ya sudahlah ya.
Sekilas Tentang Novel Midnight Hospital
Seperti yang sudah aku bilang sebelumnya, kalau buku ini adalah buku lanjutan dari Midnight Restaurant. Dimana ini sudah seperti series bernuansa Midnight. Dimana di setiap novelnya akan bercerita tentang hal - hal misteri yang terjadi pada tengah malam di tempat tertentu. Yang pertama di restoran dan yang kedua ini di rumah sakit.
Awalnya aku gak menyangka bahwa keduanya ini hanya dihubungkan dengan kata-kata “Midnight” saja, Tapi ternyata gak begitu. Aku menemukan ada keterkaitan erat antara Midnight Restaurant dan Midnight Hospital.
Perlu kah aku spoiler? Hahahaha. Tentu saja tidak kan. Jadi mari kita langsung saja ke sinopsis novel Midnight Hospital.
Sinopsis Novel Midnight Hospital
Helen tiba-tiba sadar bahwa dia berada di Rumah Sakit Elizabeth bersama Nadia. Helen mengalami kecelakaan di hari orang tua angkatnya yang bernasib sama.
Saat tengah malam, kejadian aneh muncul. Helen melihat seorang perempuan memakai kursi roda berjalan dari ruang teratai sampai ke ruang dahlia melewati kamarnya. Kondisi perempuan itu, sangat aneh.
Ruang teratai memang sempat dilarang untuk digunakan. Banyak mitos yang beredar bahwa semua pasien yang dirawat di ruang itu, akan mati. Penampakan perempuan berkursi roda pun menjadi momok untuk ruang teratai.
Helen mendapatkan penglihatan setelah bertemu dengan perempuan berkursi roda. Penglihatan ini, apakah masa depan atau masa lalu? Sebenarnya apa misteri dibalik ruang teratai itu?
Review Novel Midnight Hospital
Aku mau langsung aja ke penilaian utama untuk review novel Midnight Hospital. Menurutku, novel kedua ini tidak semenarik novel pertama. Entah kenapa kesan misterinya serasa dipaksakan dan begitu rumit yang berujung ke misteri lainnya.
Novel ini memang ada hubungannya dengan misteri di Midnight Restaurant. Kalau kalian ingat sama cerita sekte yang melakukan ritual tengah malam? Nah, ada hubungannya sama mereka.
Novel ini punya 2 latar waktu cerita yang berbeda. Hmm, 3 latar waktu malah. Satu masa kini, yaitu masanya Helen, dua, masa tengah tentang kakak beradik yang dirawat di ruang teratai, dan terakhir masa awal yaitu saat Elizabeth masih hidup dan rumah sakit ini belum ada.
Penggabungan ketiga masa ini memang menarik, karena misterinya semakin kompleks. Tapi entah kenapa aku merasa seakan hal itu dipaksakan.
Menurutku ada detail yang kurang saat kembali ke masa awal. Atau mungkin memang novel ini dibuat sebagai penengah untuk novel selanjutnya karena misteri tentang sekte itu memang belum selesai. Tapi aku gak tahu, novel lanjutannya sudah ada atau belum.
Memang di Karya Karsa Ahmad Daniel menulis novel Midnight Series berjudul Midnight Theater, tapi karena aku belum baca aku gak tahu apakah ada hubungannya sama si sekte ini atau gak.
Tapi meskipun begitu, ketegangan dan misterinya tetap bisa dirasakan. Apalagi ini berhubungan dengan dunia medis ya, ada banyak plot twist menarik yang terungkap di sepanjang cerita. Karena pada dasarnya, rumah sakit memang jadi tempat terhoror dimana rumah sakit selalu dekat dengan rasa sakit dan kematian.
Penutup
Meski penilaianku kurang memuaskan, tapi bukan berarti buku ini tidak menarik untuk dibaca ya. Buktinya, aku malah nunggu buku selanjutnya, penasaran sama si sekte ini. Soalnya si sekte ini tuh kayak sudah menyebar gitu lho di seluruh lapisan masyarakat. Anggotanya bahkan termasuk dokter juga.
Ada dokter anggota sekte? Serem gak sih? Jangan-jangan pejabat pemerintahan juga ada yang anggota sekte juga kan?
Yaah, jadi itulah review novel Midnight Hospital. Sebuah novel bergenre horror thriller dari Ahmad Daniel.
Terima kasih sudah menyimak review kali ini, dan sampai jumpa di review selanjutnya.
0 Komentar