Review Buku Habiskan Saja Gajimu, Ahmad Gozali

Review Buku Habiskan Saja Gajimu, Ahmad Gozali

Judul: Habiskan Saja Gajimu
Penulis: Ahmad Gozali
Penerbit: Transmedia
Tebal Buku: 174 Halaman

"Kalau saja penghasilan saya lebih besar, tentunya masalah keuangan ini akan cepat selesai."
"Kalau gaji saya sudah naik, baru deh saya bisa nabung dengan rutin."
Begitulah sejumlah alasan yang kerap terlontar untuk menyatakan persoalan "kekurangan uang". Banyak keluarga yang mengeluh dan stres dalam mengatur keuangan mereka karena lebih "tekor" di akhir bulan ketimbang bersisa.

Itulah kenyataannya!

Namun, betulkah itu masalah sebenarnya? Atau jangan-jangan Anda lah yang salah dalam menetapkan tujuan dalam mengelola uang. Tujuan kita mengelola uang selama ini adalah untuk mengatur bagaiman caranya supaya uang bersisa di akhir bulan untuk ditabung atau diinvestasikan. Namun kenyataannya bukannya bersisa, kita malah "kehabisan" uang sebelum semua keperluan sempat dibayarkan.

Sekilas Tentang Buku Habiskan Saja Gajimu

Ada beberapa bagian yang aku rasa menarik dalam buku ini.

1. Filosofi menghabiskan dan menyisakan
Kira-kira nih, berat mana antara menghabiskan dengan menyisakan? Tentu memang secara psikologis berat menyisakan dong? Dimana kita akan terus merasa gelisah pada saat membelanjakan uang.
Tapi ketika itu berubah jadi menghabiskan, rasanya akan enak aja gitu untuk membelanjakan uang tersebut.

2. Cashflow orang kaya atau cashflow orang miskin
Di bagian ini menemukan bahwa cashflow aku selama ini termasuk cashflow orang miskin. Hahaha.
Berkat buku ini, pengaturan aku soal uang jadi berubah. Yang tadinya uang benar-benar habis bahkan untuk memberi ke orang tua sendiri saja tidak ada, setelah baca buku ini jadi lebih bisa memberi sedikit penghasilan ke orang tua.

Secara singkat cashflow orang kaya itu seperti ini 2,5% Zakat/Infaq, 30% cicilan hutang, 10% saving, sisanya dihabiskan untuk shopping.

3. Bagaimana kalau hutang yang kamu harus bayarkan  setiap bulan lebih dari 30%
Pertanyaannya adalah, kok bisa total hutang kamu lebih banyak dari pendapatanmu? Berarti lifestyle-mu udah gak bagus dong!? 

Hal pertama yang harus kamu benahi adalah lifestyle-mu. Jangan berani banyak belanja kalau memang utang kamu masih banyak. Coba itungin lagi pendapatan dan utangmu, kurangin lagi keinginan-keinginan yang tidak penting sampai utangmu maksimal hanya 30% dari gajimu.

Setelah Aku Baca Habiskan Saja Gajimu

Sejak aku membaca buku ini dan mempraktikkannya. Keuanganku udah mulai teratur sih, meskipun tetep gak banyak juga.

Aku tertohok banget sama yang namanya cashflow orang kaya & cashflow orang miskin. Yang pada intinya orang kaya itu kalau ngatur duit pasti investasi dulu, kalau orang miskin ngatur duit belanja dulu. Hahahaha. Aku jadi inget sama yang punya rezeki nomplok 17M.

Isi bukunya gak bertele-tele, meski sebenarnya rumus keuangan 30-10-60 itu banyak kalau mau cari di google. Tapi dengan kata-kata yang bisa bikin kamu berpikir balik soal dompet kamu, buku ini jadi punya nilai lebih.

Cashflow orang miskin, cashflow orang kaya, lifestyle mewah, orang miskin pengen kelihatan kaya, yang kaya malah biasa aja. Yang kayak gitu-gitu justru yang bikin jadi tertampar dan bikin saraf-saraf otak jadi lurus lagi.

Aku rekomendasiin banget buat kamu yang lagi pusing "kok duit aku abis mulu ya?" atau "kok duit aku cuma numpang lewat aja nih?" coba baca buku ini.

Tambahan saran dari aku, coba dihitung lagi pengeluaran kamu pake rumus diatas. Kalau sekiranya sebenarnya kamu sudah maksimal mengatur keuanganmu, berarti yang salah pendapatanmu. Mungkin udah saatnya kamu bekerja di perusahaan yang bisa ngegaji kamu lebih tinggi, atau mungkin kamu cari pekerjaan tambahan, bisa dengan freelance atau mungkin berdagang. 

Salam sejahtera! Mari sesama sobat miss. queen kita berdoa biar duit kita unlimited. Aamiin.

Review lengkap bisa ditonton di link di bawah ini ya!


Posting Komentar

0 Komentar