Ketika Keluarga Sendiri Tak Bisa Jadi Sandaran, The Place You Are Not Belong


Review Novel The Place You Are Not Belong, Fuja Sagita


Judul : The Place You are Not Belong
Penulis : Fuja Sagita
Genre : Romance, Teenlit
Jml Bab : 20 Bab
Asal eBook : Cabaca app

Dalam rangka tur bookstagram dari cabaca app kemarin, aku diberi beberapa pilihan novel untuk direview dan pilihanku jatuh kepada novel young adult karya Fuja Sagita. Tur bookstagram ini diadakan dalam rangka merayakan hari Mental Health Sedunia.

Sekilas cerita The Place You are not Belong

Novel ini berkisah tentang Olin yang tinggal di rumah besar bertingkat tiga milik neneknya. Ia harus serumah dengan Adel yang juga sepupu yang dia tidak sukai, Adel selalu saja memojokan Olin di depan neneknya. Neneknya Olin ini entah kenapa selalu saja membela Adel, bahkan Olin merasa kalau keberadaannya ini tidak diinginkan neneknya. Suatu hari mantannya Olin datang untuk tinggal di rumah itu. Kedatangannya ini selain membuat Olin gusar karena Olin masih menyukai cinta pertamanya itu, namun ada misteri yang tidak sengaja terbongkar olehnya.

Pendapatku tentang cerita The Place You are not Belong

Di awal bab aku sudah disuguhi pelajaran kimia, otakku langsung bingung karena obrolan koloid, pendispersi dan terdispersi. Tapi lumayan juga untuk pengetahuan baru. Dari sini bisa di simpulkan karakter Olin ini pintar.

Aku suka dengan karakter Olin ini, dia gampang bergaul, tegas, dan pintar. Namun sayangnya, Olin gampang sekali dibodohi oleh pacarnya Marva.

Novel ini, selain menyajikan kisah romansa anak SMA, juga menyajikan isu keluarga toxic di mana dalam kasusnya Olin, dia tidak pernah merasa diterima di dalam keluarganya sendiri. Dia selalu dimarahi, disalahkan dan malah dianggap tidak ada. Terutama oleh Neneknya. Memang ibu dan ayahnya selalu ada buat Olin, tapi ibunya tidak pernah bisa membela anaknya di depan neneknya, dan ayahnya jarang ikut berkumpul karena bekerja. Olin melampiaskannya dengan belajar, berteman, dan gonta ganti pacar. Beruntung, sahabatnya Siska selalu ada buat dia.

Yang buat aku salut dengan karakter Olin ini, walaupun dia mendapatkan perlakuan yang tidak sesuai di keluarganya tapi Olin ini masih tetap berprestasi. Nilainya juga bagus, sering sekali memenangkan lomba dan sudah bisa mengumpulkan tabungan sendiri dari hasil menang lomba tersebut. Walaupun Olin ini diceritakan sering gonta ganti pacar, tapi karena prinsipnya yang kuat hal itu hanya sekedar agar mendapat sedikit perhatian lebih untuk dirinya yang tidak bisa didapatkan di rumah. Olin juga punya tujuan yang jelas, dia ingin bersekolah dengan baik dan ketika lulus dan bekerja, dia ingin hidup mandiri, dan cinta-cintaan buat Olin itu ga penting.

Inilah yang bisa kita ambil dari novel ini, meskipun punya keluarga yang kurang perhatian, tapi tetap harus punya prinsip yang kuat dan tujuan yang jelas. Sekolah itu memang penting, cinta-cintaan yang serius itu nanti ada waktunya. Kejar dulu tujuanmu barulah memikirkan hal lainnya.
 

Review ini juga bisa didengarkan di podcast Teman Buku

Posting Komentar

0 Komentar