Review Novel Distopia The Long Walk - Stephen King

review the long walk stephen king

Siapa yang ga kenal dengan Stephen King, banyak karyanya yang diadaptasi menjadi film salah satunya IT. Stephen King terkenal dengan novel-novel horornya, ternyata punya juga novel yang bergenre diluar horor, yaitu distopia.

Bagi yang baru mengenal genre ini, distopia adalah genre fiksi yang didalamnya berupa dunia masa depan yang kacau. Mungkin jika mengarah ke film, banyak dari kamu yang menonton film bergenre distopia namun tidak menyadarinya, seperti serial Netflix Snowpiercer, atau mungkin yang terkenal Space sweepers yang dibintangi oleh Song Joong Ki.

Mari kita kembali ke novel Stephen King ini. Menurut beberapa artikel, The Long walk adalah novel yang rilis di tahun 1979 dengan nama pena Richard Bachman dan menyandang sebagai buku remaja terbaik di tahun 2000.

Sinopsis Singkat The Long Walk


Review Novel The Long Walk, Stephen King

Novel ini bercerita tentang perlombaan adu jalan jauh yang diselenggarakan setiap tahun dan diikuti oleh 100 orang peserta pilihan. Salah satunya ada Ray Garraty yang merupakan tokoh utama dalam novel ini, seorang anak berusia 16 tahun. 

Perlombaan ini diadakan oleh Mayor sebagai pemerintah pusat dari dunia distopia ini. Peraturan perlombaan ini salah satunya adalah setiap kali terjatuh, terduduk, atau memperlambat langkah akan diberikan peringatan sebanyak 3 kali, setelah itu akan mendapatkan tiket.

Tiketnya ini bukan tiket mendapatkan hadiah, nonton bioskop atau apapun itu yang sifatnya positif. Tapi tiketnya ini "tiket surga". Yah, pasti kalian paham lah ya.

Dari 100 orang yang beradu jalan ini, akan terus berjalan sepanjang puluhan (atau mungkin ratusan) kilometer tanpa tidur sama sekali, tanpa istirahat. Dan hanya akan menyisakan satu pemenang utama.

Orang-orang disetiap desa dan kota bersorak sorai seperti halnya ada pawai lewat. Miris, namun memang itulah yang terjadi. Mirip-mirip seperti adu lari marathon namun bedanya ini berjalan, menyusuri jalan dari kota ke kota lainnya.

Manusia yang normal akan membutuhkan istirahat terlebih lagi tidur, jika perlombaan ini tidak memperbolehkan istirahat bahkan tidur, apakah mereka akan bertahan sampai garis finish yang membutuhkan perjalanan berhari-hari itu?

Kesanku Setelah Membaca Novel The Long Walk

Di 10 bab awal aku sudah pusing karena banyaknya nama/tokoh, yah 100 orang peserta dan setidaknya mungkin 10-20%-nya diceritakan dalam novel ini, belum lagi cerita para penduduk yang menjadi selingan dalam novel ini. 

Aku bertahan membaca ini karena penasaran tentang tiket yang dimaksud di blurbnya, hadiah dari adu jalan ini, alasan kenapa anak-anak ini tetap ikut lomba padahal sudah jelas resikonya, juga alasan mayor mengadakan lomba ini. Aku pun sempat merasa jijik karena banyaknya adegan yang bikin begidik.

Masuk ke bab 11-12 dst. Karena banyak adegan yang bikin jijik ini, barulah terasa mual, ada satu scene yang bikin aku mual banget. Jika kamu mau membaca ini, aku tidak menyarankan membaca ini sambil makan atau makan cemilan.

Di sepanjang membaca ini aku merasa kesal dan berpikir "orang-orang ini tuh sebenarnya tahu acara ini berbahaya, tapi kenapa mereka masih tetap ngeyel ikutan?". Aku sempat berpikir "oh, mungkin karena hadiahnya". Aku bertahan membaca ini karena penasaran akan hadiahnya.

Sampai akhir ternyata aku termakan plot twist. Plot twistnya bisa bikin aku naik pitam. Ah sudahlah.

Untuk review buku lainnya bisa klik menu Books
Kerjasama review dan lainnya bisa email ke ikarireads@gmail.com

Review ini juga bisa didengarkan melalui link dibawah ini:


Posting Komentar

0 Komentar