Hal Tersulit Dalam Melakukan Apapun Adalah Memulainya

lelah dan malas

Image by tookapic from Pixabay

Sudah hampir 2 bulan ini aku merasakan lelah secara mental. Kelelahan ini aku rasakan tepat setelah kontrak kerjaku sebagai content writer berakhir. 

Satu hari sebelum kontrak kerjaku diputus, aku memutuskan untuk ijin cuti sakit. Badanku sudah tidak karuan saat itu. Pegal-pegal, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, bahkan hilang nafsu makan. Keesokan harinya ternyata aku demam. Badanku mulai terasa panas, hidungku berair, kepalaku pusing dan aku cuma bisa tiduran di kasur. 

Aktifitasku sebagai ibu rumah tangga pun agak terbengkalai. Aku harus memaksakan diri untuk bangun, memasak, menyapu lantai, dan mengepel lantai jika sudah berhari-hari tidak aku pel. Semua itu aku kerjakan meski aku sedang demam dan kepalaku pusing. 

Satu sisi aku merasa harus bersyukur karena putus kontrak, mengingat pekerjaanku yang WFH dan bos juga tidak mau rugi dengan memberikan cuti berhari-hari. Tapi sisi lainnya, bagaimana dengan pekerjaanku? Aku harus melakukan apa jika tidak bekerja? 

Dua minggu berlalu dan akhirnya badanku sudah lebih sehat seperti sedia kala. Aku sudah terlanjur ter-demotivasi dan sudah tidak tahu harus mengerjakan apa. Tepatnya tidak tahu harus memulai dari mana, rasanya sulit untuk memulai sesuatu kembali.

Sebulan kemudian, tepatnya saat aku menuliskan hal ini di blog. Aku masih belum tahu harus memulainya dari mana. Banyak hal yang sudah aku coba untuk mengembalikan motivasiku, seperti;

  1. Install aplikasi to do list
  2. Baca buku self-improvement
  3. Follow akun motivasi, dll.

Tapi tetap saja masih stuck di "Aku harus ngapain dulu ya?"

Hari ini bahkan aku mulai menjawab chat dari klien lama, bahwa aku bersedia untuk bekerja kembali - sebuah kemajuan yang sangat pesat aku pikir. Rasanya memaksa diri jauh lebih efektif, meski jatuhnya jadi aku terpaksa bekerja. 

Tapi bukankah memang harus dipaksa? Ibaratnya ada yang tidak berani tampil di podium, namun saat ada orang mendorongnya naik, dia mau tidak mau harus tampil juga? 

Itulah aku saat ini, mencoba untuk mendorong naik motivasi diri sendiri. Setidaknya sudah ada yang kulakukan, yaitu menulis di blog ini. 

Untuk kamu yang mungkin mengalami hal yang sama persis denganku, beginilah cara memulai "memaksa diri" versi aku.

  • Hapus semua game yang ada di handphone
  • Ambil kertas dan tuliskan semua hal yang harus kamu lakukan - semacam menulis to-do list secara manual
  • Berhenti membuka sosial media dan mulai buka laptopmu
  • Mulailah dari pekerjaan yang paling penting
  • Paksa dirimu, dorong dirimu meski rebahan adalah hal ternikmat saat ini
  • Mulailah dari to-do list teratas atau termudah yang sudah kamu tuliskan
  • Kembali paksa dirimu jika kamu mulai kembali ingin merebahkan badan
Apa yang aku tuliskan di atas bukanlah teori dari buku atau teori dari berbagai artikel yang ada di peramban Google, ini murni dari apa yang aku rasakan saat ini. Dan percayalah, dengan memaksa diri kamu akan mulai termotivasi untuk mengerjakan to-do list mu satu per satu, seperti aku.

Terima kasih dan salam hangat,
Irma

Terima kasih sudah membaca, jika kamu perlu sesuatu seperti tawaran kerjasama, jasa content writer murah, bisa menghubungi email di nurhayati.irma20@gmail.com untuk informasi lebih lanjut.

Posting Komentar

0 Komentar