Review Novel Horror Misteri Rumah Bekas Pembantaian Karya Wakhid Nurrokhim

Disclaimer : Blog post ini merupakan perpanjangan dari review yang ada di youtube. Jika tidak ingin repot membaca, bisa langsung saja tonton video dengan klik play pada video di atas.

Novel horror tentang peristiwa saat KKN memang memiliki daya tarik tersendiri. Contohnya KKN Desa Penari yang sukses menarik jutaan orang masyarakat Indonesia untuk membaca thread, membaca novel dan bahkan menonton filmnya.

Novel yang akan aku bahas kali ini merupakan novel yang sama-sama punya cerita utama tentang pengalaman mistis saat KKN. 

Sinopsis novel Misteri Rumah Bekas Pembantaian

Sam dan teman-temannya pergi ke Desa Lokjambe di Lampung untuk melaksanakan kegiatan KKN. Dia menempati sebuah rumah kosong untuk dijadikan pos KKN setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Desa setempat. 

Awal datang di rumah kosong tersebut, mereka sudah disambut oleh sekelebat bayangan hitam. Suara bayi menangis, tangisan perempuan merintih pun menjadi pengalaman mistis yang berhasil membuat bulu kuduk merinding. Namun, ternyata terror di rumah itu tidak hanya itu saja. Ada serigala berkepala manusia yang lebih jahat dengan terror yang lebih berbahaya. 

Para mahasiswa sebagai orang asing di sana pun panik, tak terkecuali warga yang sudah akan riwayat terror dari manusia serigala ini. Jika terror ini tidak segera ditangani, bisa saja akan memakan korban.

Review novel Misteri Rumah Bekas Pembantaian

1. Cerita yang mengejutkan

Aku terkejut dengan cerita yang tidak mudah ditebak ini. Aku pikir isi cerita hanya akan ada diseputar terror korban pembantaian aja, tapi ternyata ada terror dari sosok lain, yaitu manusia serigala.

Yang lucu, terror manusia serigala ini diawali dengan celana dalam yang hilang. Entah celana dalam itu sedang dijemur, atau tersimpan rapi di lemari. Tapi ternyata efeknya tidak lucu, karena dijelaskan bahwa efek terror ini jika tidak gila makan akan meninggal.

2. Tidak ada tokoh bodoh penyebab bencana

Kenapa aku bilang tokoh bodoh penyebab bencana, karena setiap cerita KKN atau cerita yang pergi ke gunung dan diterror makhluk halus, pasti ada saja satu tokoh yang melakukan hal bodoh yang melanggar hukum adat di sana. Misalnya, KKN Desa Penari yang tokohnya melakukan hal senonoh, atau cerita-cerita lain yang tokohnya kencing sembarangan, bicara kasar, dan lain sebagainya. 

Namun, di novel ini semua sopan dan santun. Tidak ada yang berbuat aneh-aneh di luar batas kewajaran dan tetap saja kena terror makhluk halus. 

3. Typo nama

Ada sedikit typo nama di beberapa bagian. Meski sedikit tapi sempat bikin aku bingung. Aku perlu membaca 2x untuk bisa memahami bahwa bagian tersebut merujuk kepada tokoh A bukan tokoh B.

Tapi tidak apa-apa, typo kecil seperti ini masih bisa diperbaiki di cetakan selanjutnya dan tidak mempengaruhi isi cerita.

4. Ilustrasi

Novel horror satu ini juga memiliki ilustrasi di dalamnya. Namun, ilustrasi yang ditampilkan tidak begitu seram. Ilustrasinya punya gaya semacam ilustrasi di novel fantasi supernatural.

5. Gaya bahasa

Jarang sekali aku membahas gaya bahasa, tapi rasanya perlu untuk novel satu ini. Novel horror kali ini judulnya mungkin terkesan garang ya karena ada kata 'pembunuhan' tapi pada kenyataannya gaya bercerita penulis di novel ini lebih santai. Buatku aku, kesan 'deg-degan' dan seramnya kurang didapatkan.

Aku rekomendasikan novel ini untuk kamu yang ingin membaca novel horror tapi masih merasa takut. Tenang saja, sudah aku jelaskan bahwa level takut untuk novel ini masih cocok untuk pemula, jadi kamu bisa coba baca novel ini.

Terima kasih sudah membaca, jika kamu perlu sesuatu seperti tawaran kerjasama, jasa content writer murah, bisa menghubungi email di nurhayati.irma20@gmail.com untuk informasi lebih lanjut.

Posting Komentar

0 Komentar