8 Ciri Cowok Manipulatif Dari Novel Tea for Two Karya Clara Ng

8 Ciri Cowok Manipulatif Dari Novel Tea for Two Karya Clara Ng


Halo Teman Buku semuanya!

Setelah aku membaca novel Tea for Two karya Clara Ng kemarin, aku langsung terpikir untuk menulis ciri-ciri cowok manipulatif berdasarkan dari karakter Alan yang aku baca kemarin. Di novel itu, Alan digambarkan sebagai cowok mapan, ganteng, manis, romantis, benar-benar standar ganda cowo idaman pokoknya. Tapi gak disangka, ternyata dia cowok manipulatif yang bisa berbuat lebih buruk dari cowok yang suka selingkuh. 

Sekilas tentang Alan, Alan ini berlaku semena-mena ke Sassy yang merupakan istrinya. Sassy ditinggalkan, dibuat merasa rendah diri, jika salah dihukum dengan kekerasan, dan diselingkuhi. Benar-benar tipikal cowo red red red red flag yang amat sangat patut dihindari oleh para kaum hawa. 

Nah, apa aja sih ciri cowok manipulatif yang ditunjukkin Alan di novel ini? Simak di bawah ya.

1. Waktu PDKT kelewat cepat

Ini salah satu yang menurutku agak bias. Karena ada juga cowok yang emang bener-bener ingin berkomitmen dan sat set dalam suatu hubungan. Tapi ada juga cowok yang mungkin kayak si Alan ini. Jadi teman-teman patut diperhatikan secara seksama ya kalau menemukan cowok yang PDKT kelewat cepat kayak gini. 

Masih belum ngerti? Oke, gini. Alan ini ketemu Sassy di kantornya, sehari ketemu udah bilang suka. Beberapa kali pertemuan berikutnya bilang cinta. Ngejalanin baru beberapa bulan udah bilang "aku tidak bsia hidup tanpamu, ayo kita menikah". Jadi temen-temen, kalau menemukan cowok seperti ini udah seharusnya menaruh curiga ya. Bukan karena kita mau jadi manusia suudzon, tapi hati-hati itu sangat perlu. Apalagi ini urusannya udah menikah, jangka panjang.

2. Love bombing

Ini juga nih yang dilakukan Alan ke Sassy, Love Bombing. Alan tuh gak segan-segan untuk menunjukkan ekspresi cintanya ke Sassy, bikin Sassy tuh terus menerus merasa ada di awan, sangat diistimewakan, lah, intinya. Berulang kali dikasih kejutan, buket bunga, makan malam romantis, dan sebagainya, tanpa ada event penting. Maksudnya tuh event penting kayak, hari jadi ke-100, ulang tahun, valentine, hari jadi ke 1 tahun, dll. Jadi bener-bener dikasih kejutan terus, dikasih perhatian terus, tanpa kenal waktu.  Jadi kalau cowok kamu kayak gini, perlu menaruh curiga level 2 sih. Balik lagi ya, bukan maksudnya untuk suudzon, tapi berhati-hati itu perlu.

3. Merasa dirinya paling penting

Tolong ya ladies, pacar memang penting, tapi perlu diingat bahwa tidak hanya dia saja yang penting. Diri kamu juga penting, teman-teman kamu, orang tua kamu, saudara kamu, dan bos kamu. Jadi, kalau ada cowo yang merasa dirinya paling penting sampai-sampai membuat kamu menyampingkan segala hal buat dia, mending pikir ulang deh. Ini udah harus waspada level 3. 

Begitu pula yang dilakukan Alan ke Sassy. Alan tuh bener-bener memanipulasi Sassy, sampai-sampai Sassy jadi gak bisa nongkrong lagi sama temen-temennya dengan leluasa, selalu meninggalkan pekerjaan kantor, dan kemana-mana tuh yang didahulukan selalu kepentingan Alan. Tapi pinternya cowok manipulatif, dia membuat pasangannya gak sadar kalau sudah mengesampingkan orang-orang terdekatnya bahkan dirinya sendiri.

4. Banyak menuntut

Salah satu hal yang sebenarnya sudah bisa dilabeli "Red Flag" adalah banyak menuntut. Banyak menuntutnya apa sih? Contohnya, Alan yang selalu menuntut Sassy mengikuti keinginannya untuk menjauhi teman-temannya, menuntut Sassy untuk mendahulukan kepentingan Alan diatas segalanya, dan banyak lagi. Kesannya kayak nyambung ke nomor 3 ya? Iya memang, karena keinginan yang ingin dipenuhi juga merupakan tuntutan. Tapi balik lagi, pintarnya cowok manipulatif adalah membuat pasangannya tidak sadar sudah memberikan lebih banyak hal dari yang seharusnya.

5. Selalu menyalahkan

Waaah, ini sih udah bisa dilabeli dengan "Toxic". Selalu menyalahkan atas segala hal sudah tidak bisa dibilang normal. Kamu akan selalu merasa bersalah atas segala yang kamu lakukan, bahkan rasanya kamu berdiri di depan dia aja udah salah banget. Tapi bedanya sama cowok manipulatif adalah membuat kamu merasa bersalah dan berlari untuk memperbaiki diri padahal jelas tidak ada yang salah sama kamu. Pada akhirnya kamu merasa kelelahan dan terus dalam pikiran, "dia marah nih, aku sih gak becus jadi pasangan". Kalau udah begini, psikologi kamu bisa terluka lebih dalam lagi.

6. Menganggap dirinya selalu benar

Udah kayak netijen ya? Tapi begitulah sifat cowok manipulatif. Cowok manipulatif akan cenderung selalu menganggap bahwa dirinya paling benar. Meskipun udah jelas secara etika, adat dan hukum dia salah, dia akan cenderung mencari alasan untuk memutar balikkan fakta dan membuat pasangannya merasa bersalah. Ujung-ujungnya apa? Yang salah siapa, yang minta maaf siapa. 

Contohnya nih, Alan selingkuh dari Sassy. Udah jelas kan yang selingkuh yang salah, tapi malah Sassy yang disalahin karena dianggap gak becus jadi istri, makanya Alan selingkuh. Kalau Alan ketahuan bohong pun begitu, tetep aja Sassy yang salah dan Alan yang bener.

7. Membuat kita meragukan diri sendiri

Ini udah tingkat ekstrem sih menurutku, soalnya udah masuk ke ranah psikologis. Cowok manipulatif itu bisa sampe membuat kita ragu sama diri kita sendiri. Contoh lagi dari novel, Sassy udah jelas tahu Alan ngebohongin dia, KDRT juga, selingkuh juga, tapi Sassy juga tetap ragu apakah mau diakhiri atau gak, ragu bahwa dia akan bisa hidup tanpa Alan atau gak. Padahal kan sebelum menikah Sassy itu seorang independen woman, entrepeneur, CEO perusahaan, cantik, apalagi yang kurang?

8. Melakukan tindak kekerasan

Perlu diketahui, tidak kekerasan itu tidak hanya fisik saja, tapi verbal juga. Contoh kekerasan verbal, menyindir, menghina, memaki, mengumpat, dll. Dan semua hal ini bisa berdampak pada psikologis seseorang. Apalagi ini pasangan sendiri ya. Pukulan psikologisnya akan sangat kuat dibandingkan kita mendengarnya dari orang asing. 

Tapi dalam kasus Alan, si cowok manipulatif ini memang tidak akan ketahuan di awal, karena love bombing itu tadi. Tapi, kamu bisa mengetahui dengan menaruh kecurigaan saat dia mengumpat mantan tanpa ragu. Contohnya Alan, dia membicarakan bahwa mantannya selingkuh dengan menggebu-gebu dan kata-katanya juga tidak direm. Kata-kata kotor seperti umpatan, hinaan, semua keluar dengan lancar dari mulut Alan seperti air terjun yang mengalir deras. Nah, kalau kamu ketemu cowok semacam ini, lebih baik diwaspadai.

Saran terakhir, sebelum berpikir untuk menikah, sebaiknya para cewek lebih berhati-hati dalam menilai cowok. Takutnya, kita malah ketemu dengan cowok manipulatif macam Alan ini, yang diawal terkesan cinta banget, udah nikah, eh, nista banget. Amit-amit lah ya. Akan lebih baik jika kamu punya akses dalam mengenal si dia lebih banyak. Bisa dengan mendekati teman-temannya, sahabatnya, keluarganya, mantan temannya, musuhnya (eh), pokoknya siapapun yang bisa ngasih info lebih banyak soal dia ke kamu. Karena memang penting banget untuk tahu baik dan buruknya sebelum kamu memutuskan untuk benar-benar hidup selamanya bareng si dia. 

Baca juga :

Review novel Tea for Two - Clara Ng

Posting Komentar

0 Komentar