Halo Teman Buku semuanya!
Kali ini aku mau review buku dengan genre yang tidak biasanya, genre Metropop. Buku ini berjudul Tea for Two karya Clara Ng dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Kebetulan juga aku bacanya dari aplikasi Gramedia Digital yang dengan tidak sengaja menemukan buku ini saat iseng mencari judul buku.
Aku tertarik baca buku ini karena dia punya sinopsis cerita tentang perselingkuhan. Waktu itu aku masih berpikir kalau buku ini tuh tentang poligami. Judulnya aja Tea for Two kan, dikira tuh artinya 1 cangkir teh yang harus dibagi 2 dengan orang lain, atau maksud lainnya, 1 cinta yang terbagi dua. Ciee bahasanye wkwkwk . Tapi ternyata gak gitu, nanti aku ceritain deh.
Sedikit Isi Novel Tea for Two - Clara Ng
Novel ini bercerita tentang Sassy, seorang independen woman yang punya perusahaan bernama Tea for Two. Udah terjawab langsung ya, Tea for Two itu nama perusahaan, tapi apa hubungannya sama perselingkuhan? kita lanjut dulu ya. Sassy ini sangat tidak kekurangan apapun, perusahaan maju, duit banyak, cantik, punya sahabat setia, ibu penyayang, pinter pula, tapi 1 yang dia gak punya, PACAR.
Perusahaannya ini bergerak dibidang jasa perjodohan beserta WO. Dia merasa miris, pekerjaannya setiap hari menjodohkan orang tapi dia belum punya jodoh juga. Hingga suatu hari dia bertemu dengan Alan.
Alan ini punya kesan yang nyaris sempurna. Mapan, ganteng, romantis, humoris, royal juga. Tapi, ada 1 yang bikin Sassy ini sedikit curiga, 'kenapa setiap ngomongin mantannya, Alan ini emosinya menggebu-gebu banget, kayak enak aja gitu ngumpat mantannya tanpa ngerem sedikit pun'. Tapi gak dipikirin lebih lanjut sama Sassy, 'ya udahlah, mungkin karena mantannya emang red flag aja' pikirnya gitu.
Singkat cerita, Sassy dan Alan ini menikah lalu hanimun di Bali. Alan memergoki Sassy lagi bercengkerama sama cowo bule, dia menunggu di dalam kamar. Saat Sassy kembali ke kamar, mereka berdebat soal si cowo bule tadi dan berakhir dengan bogem di muka Sassy. Sassy pingsan. Kejadian itu kan masih pagi, malamnya Alan kembali ke kamar dan dengan entengnya kembali berkata lembut seolah gak terjadi apa-apa.
Setelah itu, Sassy kembali memaafkan, dihajar lagi, kemakan omongan manis Alan lagi, dihajar lagi, sampai puncaknya Alan selingkuh. Nah, kejadian terakhir ini nih, yang membongkar semua kebusukan Alan, tapi tetep aja, Sassy masih belum juga bisa membuka matanya lebar-lebar.
Pendapatku Tentang Novel Tea for Two
Seperti yang udah aku bilang di awal tadi, aku gak nyangka kalau novel ini akan bercerita soal KDRT, aku kira tentang poligami ternyata tentang perselingkuhan dan KDRT dari cowo manipulatif. Udah manipulatif, selingkuh, KDRT pula, totally red flag, untung aja gak jelek.
Tea for Two ini ternyata perusahaan yang dibangun oleh Sassy, biro jodoh sekaligus wedding organizer. Masih belum paham juga kenapa penulis mengambil judul ini.
Baca novel ini selain terhibur karena isi ceritanya, aku juga dibuat belajar tentang cowo manipulatif. Bagaimana sih ciri-ciri cowo manipulatif, bagaimana mereka beraksi dan secara tidak langsung membuat aku belajar untuk segera menyadari dan tidak termakan cowo manipulatif di dunia nyata. Menurutku, novel ini wajib dibaca cewe-cewe single yang lagi atau sedang memutuskan untuk ke jenjang pernikahan biar semakin hati-hati dalam menilai pasangannya. Karena kalau udah nikah tuh kayak susah buat baliknya, gitu.
Aku juga dibuat bangga sekaligus kesal dengan tokoh Sassy. Gak usah ditanya lagi lah, kalau ke Alan udah pasti kesel dan pengen nimpuk. Sassy, independen woman yang tiap hari ngejodohin orang, kok bisa, kemakan rayuan cowo manipulatif kayak Alan? Kok bisa, gak stalking dulu soal Alan, kok bisa gak mengorek informasi dulu ke keluarganya Alan? Hal ini jadi kekurangan tokoh Sassy sekaligus kekurangan novel ini karena bener-bener gak diceritain banget.
Novel ini menurutku novel hidden gem yang tidak sering dibicarakan orang yang bisa aku rekomendasikan. Setidaknya kamu harus coba baca meski sekali.
Bonus nih, quotes dari buku ini.
"Izinkan aku menjadi bilangan primamu. Bilangan prima yang hanya bisa dibagi dengan bilangan itu sendiri, atau dibagi dengan angka satu. Angka saru adalah kamu, satu-satunya dan selalu menjadu nomor satu." - Alan, (hlm. 96).
"Semua orang ingin hidup bahagia. Kadang-kadang kita sendiri yang mempersulit keadaan untuk menjadi bahagia. (hlm 268)."
"Cinta yang sehat adalah cinta yang mengeluarkan arus positif untuk dapat saling menghidupkan. Cinta yang penuh penderitaan bukanlah tanah yang gembur untuk dapat menumbuhkan benih apa pun. Benih akan mati tercekik di tanah liat yang kekurangan air." (hlm. 278).
"Pernikahan memang perlu diperjuangkan, tapi pernikahan tidak butuh kematianmu untuk dipertahankan." (Hlm 280).
Baca review buku lainnya juga
0 Komentar