Kisah yang ada di film “Ipar adalah Maut” sempat viral jauh sebelum film ini diproduksi. Kisahnya tidak jauh dari perselingkuhan, namun yang bikin orang-orang geram adalah perselingkuhan ini melibatkan adik atau ipar sendiri.
Akhirnya, setelah 3 minggu film ini tayang, aku menyempatkan diri untuk menonton film ini bersama teman-temanku. Sepanjang film kami sibuk mengomentari perilaku dari masing-masing karakter yang ada di film ini. Film ini benar-benar menguras emosi kami.
Maka dari itu, aku memutuskan untuk membuat review atau ulasan dari film Ipar adalah Maut, karena emosi yang ditimbulkan dari menonton film ini tidak cukup dengan mengobrol dengan teman-temanku saja.
Sinopsis Film Ipar adalah Maut
Nissa dan Aris memutuskan menerima tawaran dari ibunda Nissa untuk mengijinkan Rani, adiknya Nissa, tinggal bersama mereka. Ibunda tidak tega jika Rani harus tinggal di kos-kosan seorang diri tanpa ada yang mengawasi.
Berawal dari ketidaksengajaan Aris melihat Rani mengenakan pakaian minim saat keluar kamar di tengah malam, hingga melihat tubuh Rani yang basah dan hanya dibalut handuk sehabis mandi, Aris merasakan ketegangan yang tidak biasa. Ketegangan yang hanya dirasakan pria terhadap lawan jenis.
Rani yang senang didekati oleh kakak iparnya, Aris, merespon semua perlakuan Aris dan terjadilah hubungan gelap di antara keduanya.
Insting Nissa merasakan ada hal yang berbeda dengan suaminya, Aris. Nissa berusaha untuk melakukan segala hal untuk meredakan kecurigaannya, mulai dari mengecek ponsel, hingga membuntuti suaminya. Sampai pada akhirnya, hubungan gelap mereka pun terungkap.
Review Film Ipar adalah Maut
Disclaimer: Ini kali pertama aku benar-benar berupaya membuat sebuah review film. Jadi jika ada yang kurang, atau tidak sengaja spoiler, mohon dimaafkan.
Film ini berhasil bikin emosi aku sebagai penonton naik turun. Terutama di adegan saat Aris dan Rani ketahuan berselingkuh. Nissa yang frustasi membayangkan bagaimana Aris melakukan hal tidak senonoh dengan Rani di rumah mereka, dan saat Raya, anak dari Aris dan Nissa, menangis karena harus berpisah dengan ayahnya.
Emosi penonton di bioskop meledak saat Nissa yang frustasi mengacak-ngacak seluruh ruangan sambil membayangkan bagaimana Aris dan Rani melakukan perbuatan tidak senonoh. Beberapa penonton bahkan menangis sesenggukan saat adegan Raya menangis karena tidak mau berpisah dengan ayahnya.
Akting yang dilakukan Deva Mahenra, Michelle Ziudith dan Davina Karamoy benar-benar sangat sukses mengacak-acak emosi penonton bahkan dari awal film ini dimulai.
Sosok Aris yang sempurna, rumah tangga mereka yang harmonis, benar-benar tidak patut disangka-sangka bahwa pada akhirnya akan melakukan hal yang begitu kejam. Terlebih sosok Rani yang dibuat polos, riang dan penyayang pun tidak disangka akan menyakiti hati kakaknya begitu kejam.
Meski sebagian penonton mungkin sudah tahu kisah ini secara garis besar berdasarkan postingan cerita yang viral di TikTok. Tapi visual yang ditampilkan dalam bentuk film berhasil memperjelas cerita aslinya, dan menyampaikan emosi yang dirasakan tokoh Nissa saat kejadian itu berlangsung.
Buat kamu yang penasaran bagaimana visual dari cerita nyata viral perselingkuhan para jpar ini, film ini sangat layak untuk ditonton.
Pesan Moral Film Ipar adalah Maut
Sejujurnya aku tidak terbiasa untuk menyimpulkan pesan moral dari sebuah film maupun buku, tapi untuk review film kali ini, aku akan coba menyimpulkannya.
Maksud dari Ipar adalah Maut, berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam hadits adalah bahwasanya kakak atau adik ipar pasangan bukanlah mahram. Maka dari itu, setiap batasan interaksi terhadap lawan jenis yang bukan mahram haruslah dipatuhi.
Jadi, jika kamu muslim, hal ini haruslah dipatuhi. Tapi bukan berarti kamu harus curiga kepada kakak atau ipar kamu, kamu hanya harus waspada karena hal ini sudah diriwayatkan sejak zaman Rasulullah SAW.
Penilaian dan Kesimpulan
Secara keseluruhan, mulai dari alur cerita, akting para tokoh, dan akhir cerita, sudah sangat memuaskan meski terdapat perbedaan dengan kisah aslinya.
Untuk film ini, aku kasih 8/10 bintang karena sejujurnya aku juga hampir menangis saat adegan Raya di pemakaman.
Nah, jadi segitu dulu saja review film Ipar adalah Maut ini. Kalau ada yang mau ghibah dan misuh terkait cerita di film ini, terutama Mas Aris ya, boleh banget untuk mengeluarkan segala unek-uneknya di kolom komentar. Sekian dan terima gaji.
0 Komentar