Review 3 Film Tentang Bencana Alam Besar Dunia: The Day After Tomorrow, Geostorm, dan Greenland

 

Review 3 Film Tentang Bencana Alam Besar Dunia

Dua hari aku menonton 3 film tentang bencana alam besar dunia berturut-turut, yaitu The Day After Tomorrow, Geostorm, dan Greenland. Ketiga-tiganya punya premis yang sama, peradaban manusia hampir punah karena terjadinya bencana alam besar seperti halnya pernah memusnahkan dinosaurus tapi manusia akan tetap bisa bertahan segimanapun buruknya.

Well, sejenis kiamat tapi bumi gak hancur seluruhnya. Perubahan peradaban akibat iklim ekstrem. Atau bisa dibilang, karena bumi sudah rusak, jadi dia mereset sendiri dengan caranya yang hanya alam dan Tuhan yang tahu.

Nah, kali ini aku akan bahas dan review ketiga film itu dari perspektif aku sebagai penikmat film.

Sinopsis dan Review The Day After Tomorrow

sinopsis dan review the day after tomorrow

Film ini dibuka dengan konferensi dari seorang klimatologi terkenal yang mengatakan bahwa "Jika kita sebagai manusia tidak segera mengambil langkah solusi untuk menanggulangi pemanasan global, maka es di kutub utara akan mencair dan menyebabkan perubahan iklim drastis. Dalam 1000 tahun kedepan, diperkirakan Bumi akan kembali mengalami jaman es seperti 10 ribu tahun yang lalu." 

Tapi ternyata iklim drastis itu datang lebih cepat dari dugaan, bahkan akan terjadi dalam bulan itu juga. Semua panik, karena dalam hitungan jam, iklim bumi benar-benar berubah drastis. Badai es ada dimana-mana membuat semua yang dilewatinya membeku.

Isu pemanasan global ini bukan isapan jempol memang, melalui film ini kita diperlihatkan bagaimana jadinya bumi jika bumi mengalami suhu ekstrem sehingga membekukan semua yang berada dekat dengan kutub utara.

Sisi positifnya, tidak ada kata terlambat untuk menjaga bumi. Kita harus mulai mengurangi efek rumah kaca yang disebabkan oleh gas emisi dari pembakaran, pabrik maupun kendaraan. Mengurangi sampah juga berlaku. Perbanyak lahan hutan untuk penghijauan. Jika tidak, kita mungkin akan mengalami hal serupa yang ada di film ini.

Film ini membuat aku sebagai penonton sangat tegang saat badai mendekat. belum lagi saat misi penyelamatan seorang anak oleh ayahnya yang ahli klimitologi, melewati badai salju ganas ditengah perkotaan yang sudah berubah menjadi dataran salju.

Jika dikasih rate, mungkin aku akan memberikan rate 8/10.

Sinopsis dan Review Geostorm

sinopsis dan review Geostorm

Film ini menceritakan tentang satelit bernama Dutch Boy yang diciptakan dan digunakan untuk mencegah terjadinya bencana alam ekstrem. Seperti, tornado, badai topan, dan lain sebagainya.

Tapi selang 2 tahun, Dutch Boy mengalami malfungsi sehingga menyebabkan bencana besar diberbagai belahan dunia. Teknologi yang tadinya diciptakan untuk melindungi dunia, berbalik menghancurkan dunia.

Amerika memang selalu punya cerita untuk tentang teknologi ya, bisa saja teknologi ini akan ada di masa depan. Tidak ada yang tahu. Tapi, seringkali teknologi yang tadinya diciptakan untuk kemakmuran dunia, melindungi semua makhluk hidup termasuk manusia, akibat keserakahan manusia malah berbalik menjadi senjata yang menghancurkan manusia itu sendiri.

Menonton ini aku jadi paham bahwa manusia dengan segala kelemahannya dan segala kecerdasannya, bisa menciptakan suatu yang besar tapi bisa juga membuat kehancuran dari sesuatu yang dia ciptakan.

Bumi pada dasarnya diciptakan sedemikian indah untuk manusia, tapi manusianya sendiri dengan segala keserakahannya berujung menghancurkan bumi.

Ketegangan dari film ini berasal dari bagaimana caranya mematikan satelit bernama Dutch Boy ini demi menghentikan segala badai aneh dan ekstrem yang terjadi di segala belahan bumi. Karena ada karakter yang serakah, bikin penonton merasa curiga terhadap masing-masing karakter dan menebak-nebak siapa yang jadi impostor di sini.

Kalau aku boleh kasih rate, aku kasih rate 7/10

Sinopsis dan Review Greenland

sinopsis dan review Greenland

Film ini dibuka dengan informasi antariksa bahwa akan ada komet bernama Clarke yang melewati bumi dan bisa diamati dengan mata telanjang. Tapi pemerintah menutup-nutupi fakta bahwa pecahan komet ini akan menghantam bumi dengan dahsyat.

Orang-orang terpilih dihubungi melalui siaran TV dan telepon genggam untuk segera menuju kamp perlindungan. Orang-orang yang mengetahui fakta bahwa ada orang terpilih untuk mengungsi di kamp khusus sementara mereka tidak, menyebabkan kecemasan tinggi, panick buying, anarkisme, hingga penjarahan dimana-mana. Dan tentu saja, terjadi kericuhan di area titik kumpul untuk menuju kamp pengungsian.

Untuk film ini, premisnya mantap sih, komet melewati bumi dan pecahannya berhasil lolos melewati atmosfer bumi dan menghantam daratan, tapi ada yang bikin aku kurang sreg, yaitu pengumuman untuk orang-orang terpilih.

Harusnya pengumuman ini lebih confidential, rahasia. Tapi kenapa kok ditayangin di TV keluarga. Memangnya si pemerintah gak mikir kalau bakal ada tamu datang ikut nonton TV gitu? Penataan konflik awalnya agak aneh sih di sini.

Belum lagi soal orang-orang yang berhasil masuk ke kamp pengungsian. Mereka berhasil bertahan hampir setahun di kamp, logistiknya gimana ya? Makan ransum tiap hari kah? Sumber air minum gimana? Terus si anak yang sakit gimana? Karena tokoh utama di sini punya anak yang sakit diabetes dan perlu suntik insulin terus menerus. 

Aku kasih rate film ini 6/10 sih. Aku tambahin 1 poin karena premisnya bagus.

Segitu dulu aja ya review kali ini. Kalau kalian punya rekomendasi film lain tentang bencana alam, boleh tulis di kolom komentar di bawah ya.

Posting Komentar

0 Komentar