Sebagai bagian dari suatu negara, kita tidak bisa terpisahkan dengan dunia politik yang terus berubah. Karena hal itu pula kita setidaknya harus terus mengikuti perkembangan politik, terutama yang ada di dalam negeri dengan membaca blog artikel seperti hail-to-the-thief, sebuah blog yang membahas tentang masalah politik yang terjadi di Indonesia maupun di dunia.
Tapi, bagi yang memang benar-benar awam dengan dunia politik, perubahan politik yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari tentu akan sangat sulit dipahami. Maka dari itu aku akan merekomendasikan 5 novel bertema politik yang bisa membantu kita memahami berbagai masalah politik. Mulai dari kebangkitan populisme hingga krisis demokrasi. Dengan membaca novel politik, sebagai pembaca, kita bisa belajar untuk berpikir kritis terhadap isu-isu sosial yang sedang terjadi.
Berikut di bawah ini 5 novel politik yang mencerminkan keadaan dunia saat ini, dan novel nomor 1 menurutku yang paling relate dengan keadaan politik sekarang.
1. 1984 - George Orwell
Sinopsis:
Novel klasik berjudul 1984 karya George Orwell menggambarkan dunia yang dikuasai oleh pemerintah totaliter dengan pengawasan ketat terhadap warganya. Winston Smith, sebagai tokoh utama, bekerja di Kementerian Kebenaran yang bertugas mengubah sejarah sesuai kepentingan partai yang berkuasa.
Kaitan dengan dunia nyata:
Konsep “Big Brother” dan manipulasi informasi yang digambarkan dalam novel ini mencerminkan bagaimana beberapa negara di dunia modern menggunakan teknologi untuk mengontrol dan membatasi kebebasan berbicara. Fenomena ini terlihat dalam berbagai kasus penyensoran media sosial, pengawasan ketat terhadap individu, serta penyebaran propaganda politik.
Mengapa relevan?
Di era digital saat ini, banyak negara menggunakan teknologi untuk mengawasi warganya. Penyalahgunaan data pribadi, pembatasan kebebasan pers, dan penyebaran disinformasi semakin menjadi masalah global yang mirip dengan yang digambarkan dalam novel ini.
2. The Handmaid’s Tale – Margaret Atwood
Sinopsis:
Novel The Handmaid’s Tale karya Margaret Artwood menggambarkan dunia distopia di mana rezim otoriter Gilead menguasai Amerika Serikat dan menghapus hak-hak perempuan. Perempuan dijadikan alat reproduksi bagi elite penguasa, sementara kebebasan individu benar-benar dihilangkan.
Kaitan dengan dunia nyata:
Novel ini mencerminkan kemunduran kebebasan sosial dan politik akibat ekstremisme. Dalam dunia nyata, isu yang diangkat oleh Atwood masih relevan, seperti pembatasan hak perempuan di beberapa negara, kebangkitan kelompok konservatif yang ingin mengontrol kebebasan reproduksi, serta perdebatan tentang hak asasi manusia di ranah politik global.
Mengapa relevan?
Di beberapa negara, hak-hak perempuan masih dibatasi, termasuk dalam akses terhadap pendidikan dan kesehatan reproduksi. Novel ini menjadi pengingat akan pentingnya mempertahankan hak asasi manusia dan kesetaraan gender.
3. The Ministry for The Future – Kim Stanley Robinson
Sinopsis:
Novel The Ministry for The Future karya Kim Stanley Robinson menggabungkan fiksi ilmiah dengan realitas politik untuk mengeksplorasi bagaimana krisis iklim dapat mempengaruhi geopolitik dunia. Diceritakan melalui berbagai sudut pandang, novel ini menggambarkan bagaimana dunia menghadapi bencana lingkungan dan perubahan kebijakan global untuk mengatasi krisis tersebut.
Kaitan dengan dunia nyata:
Novel ini mencerminkan tantangan nyata yang sedang dihadapi dunia saat ini, termasuk perubahan iklim, pemanasan global, dan respons negara-negara terhadapnya. Dari COP26 hingga kesepakatan hijau di Uni Eropa, isu-isu yang dibahas dalam novel ini sangat relevan dengan kebijakan lingkungan global.
Mengapa relevan?
Dengan semakin seringnya bencana alam akibat perubahan iklim, novel ini memberikan gambaran tentang bagaimana kebijakan politik dapat mempengaruhi masa depan bumi. Ini menjadi pengingat bahwa langkah nyata harus segera diambil untuk menyelamatkan lingkungan.
4. It Can’t Happen Here – Sinclair Lewis
Sinopsis:
Novel It Can’t Happen Here karya Sinclair Lewis ditulis pada tahun 1935. Novel ini menceritakan bagaimana seorang pemimpin populis yang karismatik, Berzelius "Buzz" Windrip, memenangkan pemilu di Amerika Serikat dan mengubah pemerintahan demokratis menjadi rezim otoriter. Novel ini menunjukkan bagaimana propaganda dan manipulasi bisa mengubah masyarakat secara drastis.
Kaitan dengan dunia nyata:
Dalam era modern, kebangkitan populisme dan pemimpin dengan kebijakan ekstrem telah menjadi fenomena global, dari Amerika Serikat hingga Eropa dan Asia. Munculnya pemimpin yang menggunakan retorika populis dan membatasi kebebasan sipil menunjukkan bahwa cerita dalam novel ini masih sangat relevan.
Mengapa relevan?
Novel ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga prinsip-prinsip demokrasi dan melawan penyalahgunaan kekuasaan. Ini juga menjadi refleksi terhadap tren politik saat ini yang menunjukkan pergeseran ke arah otoritarianisme.
5. The Plot Against America – Philip Roth
Sinopsis:
Novel The Plot Against America karya Philip Roth menawarkan alternatif sejarah di mana Amerika Serikat jatuh ke tangan pemimpin yang bersimpati terhadap fasisme. Lewat sudut pandang seorang anak laki-laki Yahudi, novel ini menggambarkan bagaimana kebijakan politik yang diskriminatif dapat merusak tatanan sosial dan menghancurkan nilai-nilai demokrasi.
Kaitan dengan dunia nyata:
Novel ini mencerminkan kekhawatiran terhadap penyebaran ideologi radikal, meningkatnya nasionalisme ekstrem, dan polarisasi politik yang semakin tajam di berbagai negara. Fenomena ini terlihat dalam meningkatnya ujaran kebencian, diskriminasi terhadap kelompok minoritas, serta penyebaran propaganda politik yang memecah belah masyarakat.
Mengapa relevan?
Di berbagai negara, munculnya gerakan ekstrem kanan dan polarisasi politik semakin memperlihatkan bahwa ancaman terhadap demokrasi bisa datang dari dalam. Novel ini menjadi peringatan bahwa sejarah bisa terulang jika masyarakat tidak waspada.
Kesimpulan
Mempelajari dunia politik memang tidak mudah, dengan adanya novel-novel politik ini yang tidak hanya menyajikan cerita yang menarik tetapi juga memberikan refleksi tentang keadaan dunia saat ini dapat membantu kita memahami bagaimana politik bekerja dan bagaimana sebagai individu dapat berkontribusi untuk perubahan yang lebih baik.
Dari isu kebebasan individu, pengawasan pemerintah, hingga krisis iklim dan populisme, kelima novel ini menggambarkan berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat modern.
Apa kamu sudah pernah membaca kelima novel ini atau mungkin salah satunya? Yuk, diskusikan di kolom komentar!
0 Komentar