Apakah Majapahit Hancur Karena Tragedi Bubat? Lini Masa Lengkapnya

 

Apakah Majapahit Hancur Karena Tragedi Bubat? Lini Masa Lengkapnya

Peristiwa Bubat di tahun 1357 sering dikenang sebagai tragedi yang menggoreskan luka mendalam antara Kerajaan Sunda dan Majapahit. Namun muncul satu pertanyaan besar: apakah tragedi ini juga yang menjadi awal dari keruntuhan Majapahit? Untuk menjawabnya, kita perlu menelusuri lini masa politik, ekonomi, dan sosial Majapahit pasca peristiwa berdarah tersebut.

Bubat 1357: Awal Keretakan Politik?

Tragedi Bubat terjadi ketika rombongan putri Sunda, Dyah Pitaloka, datang ke Majapahit untuk menikah dengan Raja Hayam Wuruk. Namun, Gajah Mada, Mahapatih Majapahit, memaksa agar pernikahan itu dianggap sebagai bentuk penyerahan diri. Konflik pun pecah, dan seluruh rombongan Sunda tewas, termasuk sang putri.

Peristiwa ini memicu ketegangan internal dalam kerajaan. Hayam Wuruk yang awalnya menginginkan aliansi damai, justru kehilangan kepercayaan terhadap patih utamanya sendiri. Relasi antara raja dan Mahapatih mulai renggang.

Tahun-Tahun Setelahnya: Majapahit Masih Berjaya

Meski terjadi tragedi besar, Majapahit tidak langsung runtuh. Justru setelah Bubat, Majapahit masih berada di masa kejayaannya. Gajah Mada tetap menjabat sampai wafatnya pada 1364. Hayam Wuruk memimpin Majapahit dengan bijak dan stabil sampai wafat pada 1389.

Saat itu, wilayah Majapahit masih luas, perdagangan maritim berkembang, dan pengaruh kerajaan tetap kuat di Asia Tenggara. Bisa dibilang, tragedi Bubat belum menjadi faktor langsung kehancuran.

Keretakan Nyata Dimulai Setelah Hayam Wuruk Wafat

Kekacauan mulai terasa setelah Raja Hayam Wuruk wafat. Perebutan takhta terjadi antara putrinya Kusumawardhani dan anak laki-lakinya dari selir, Bhre Wirabhumi. Perang saudara yang dikenal dengan Perang Paregreg (1405–1406) meletus, memecah Majapahit secara struktural.

Dalam perang ini, Bhre Wirabhumi kalah dan terbunuh. Tapi efeknya sangat dalam: Majapahit tidak pernah benar-benar utuh lagi setelah itu. Banyak daerah mulai melepaskan diri, dan pusat kekuasaan melemah drastis.

Lini Masa Keruntuhan Majapahit

1357: Tragedi Bubat

1364: Gajah Mada wafat → kekosongan jabatan patih

1389: Hayam Wuruk wafat → mulai krisis suksesi

1405–1406: Perang Paregreg → kerusakan politik internal

Abad ke-15: pengaruh Majapahit mulai redup, muncul kerajaan Islam seperti Demak

1527: Majapahit secara de facto runtuh, setelah serangan dari Kesultanan Demak

Tragedi Bubat Sebagai Awal Retakan Emosional

Meski tidak secara langsung menyebabkan kehancuran, tragedi Bubat bisa dilihat sebagai awal dari "retakan dalam" kekuasaan Majapahit. Bubat memperlihatkan disharmoni antara visi raja dan patih, yang kemudian menjalar ke pengelolaan kekuasaan di masa berikutnya.

Bubat juga menandai hilangnya peluang diplomatik dengan kerajaan-kerajaan tetangga, terutama Pajajaran yang tidak pernah berdamai hingga akhir.

Jadi, Apakah Majapahit Hancur Karena Tragedi Bubat?

Jawabannya adalah: tidak langsung, tapi ikut berkontribusi. Tragedi Bubat menjadi pemicu ketegangan internal, hilangnya kepercayaan, dan menurunnya dukungan eksternal. Namun kehancuran Majapahit lebih kompleks, melibatkan banyak faktor: perang saudara, krisis suksesi, melemahnya ekonomi, dan munculnya kerajaan Islam baru.

Dalam sejarah, satu tragedi memang tak pernah berdiri sendiri. Tapi ia bisa jadi titik awal dari runtuhnya sesuatu yang besar.

Posting Komentar

0 Komentar