Review Film Sewu Dino dan Perbedaan Cerita Antara Film dan Buku

 

Review Film Sewu Dino dan Perbedaan Cerita Antara Film dan Buku

Film Sewu Dino merupakan film horor Indonesia karya Kimo Stamboel yang diadaptasi dari thread twitter atau novel berjudul sama karya Simpleman. Aktor yang dipilih pun tidak main-main, diantaranya ada Mikha Tambayong, Karina Suwandi, Rio Dewanto, dan Marthino Lio.

Seolah mengulang kesuksesan seperti film hasil adaptasi karya Simpleman, film Sewu Dino pun punya penonton yang sangat banyak. Tapi, sebagai orang yang sudah lebih dulu membaca versi novelnya, rasanya menonton Sewu Dino versi film ada beberapa ekspektasi yang kurang pas. 

Di postingan ini, aku akan mencoba menjelaskan review film Sewu Dino dan perbedaan cerita antara film dan buku. Tapi sebelum itu, mari kita bahas dulu sinopsis kisah Sewu Dino ini.

Sinopsis Film Sewu Dino

Sewu Dino bercerita tentang Sri yang mengalami himpitan ekonomi dan membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ayahnya yang sakit parah. Selama ini Sri bekerja di warung Yu Minah dengan gaji yang pas-pasan. 

Saat keluarga Atmodjo membuka lowongan untuk pembantu rumah tangga, Sri mencoba untuk melamar. Awalnya Sri mengurungkan niat, namun ternyata keluarga Atmodjo malah menawarkan Sri gaji tinggi setelah salah satu pegawainya bertemu Sri dipelataran rumah. Meski Sri memiliki firasat buruk, namun himpitan ekonomi membuat Sri menerima tawaran kerjaan dari keluarga Atmodjo.

Sri bersama kedua temannya yang lain yang sama-sama diterima kerja di keluarga Atmodjo, diboyong ke sebuah gubuk di pedalaman hutan. Dari situlah serentetan teror menyeramkan terjadi. Sri dan kedua temannya tidak bisa kabur dari area gubuk tersebut sampai hari ke 1000.

Perbedaan Cerita Antara Film dan Buku di Sewu Dino

Setelah aku menonton film Sewu Dino yang tayang di bioskop kemarin, aku menyadari bahwa ada beberapa perbedaan cerita antara film dan buku. 

Meski terdapat perbedaan, perbedaan ini tidak sampai merusak keseluruhan isi cerita. Bisa dibilang perbedaan ini dibuat agar orang-orang yang baru mengenal cerita Sewu Dino ini bisa mengerti jalan ceritanya.

Mari kita langsung aja ke perbedaan cerita antara film dan buku di Sewu Dino di bawah ini;

1. Perbedaan di awal cerita

Di dalam buku/novel, awal cerita dibuka dengan Sri yang berangkat terburu-buru ke warung tempat dia bekerja karena terlambat bangun. Tapi di film, Sri bersepeda dengan santai dan beberapa kali berhenti untuk mengambil pesanan.

2. Perbedaan pada karakter Sri

Di dalam buku, Sri digambarkan sebagai gadis yang pemberani. Dia bahkan berani melawan Sabdo demi menyelamatkan Della. Tapi di film, Sri digambarkan sebagai gadis yang penakut. Dia bahkan terburu-buru pergi saat tahu keadaan Della saat itu.

3. Perbedaan lokasi pagar gaib

Pagar gaib merupakan sebuah pembatas serupa pagar yang tidak kasat mata. Fungsinya adalah untuk melindungi Della dari gangguan makhlus halus lainnya. 

Lokasi pagar gaib dalam film berada jauh dari area gubuk yang ditinggali Della. Sedangkan dalam buku, pagar gaib berada tidak jauh dari area gubuk.

4. Perbedaan penyebab Erna terbunuh

Erna adalah salah satu teman Sri yang sama-sama bertugas untuk merawat Della. Dalam novel, Erna terbunuh oleh Sengarturih, iblis jahat yang merasuki Della. Sedangkan dalam film, Erna tidak sengaja terbunuh oleh Sri saat berebut merusak pagar gaib. 

5. Perbedaan dalam cara menghafal dan mengucap mantera

Dalam buku, ketiga orang yang bertugas diminta untuk menghafal semua tata cara dan mantera saat merawat Della, sehingga rawan lupa. Sedangkan dalam film, ketiga orang itu hanya diminta mendengarkan dan mengikuti rekaman yang sudah direkam oleh mbah Karsa sendiri.

Jadi itulah beberapa perbedaan yang bisa aku sebutkan antara film dan buku Sewu Dino. Buat aku pribadi, menonton film ini tidak terlalu mengecewakan meski perbedaan antara film dan buku begitu terasa. 

Jadi gimana menurut kamu? Apakah ada perbedaan lainnya selain yang aku sebutin di atas? Jika ada, tulis di komentar ya.

Baca juga :

Review buku Sewu Dino

Review buku Janur Ireng

Review buku Ranjat Kembang

Posting Komentar

0 Komentar