Disclaimer : Blog post ini merupakan perpanjangan dari review yang ada di youtube. Jika tidak ingin repot membaca, bisa langsung saja tonton video dengan klik play pada video di paling bawah.
Kali ini ada review novel horror thriller dari penulis Rumah Lebah, Ruwi Meita. Novel ini sudah lebih lama diterbitkan dari novel Rumah Lebah. Pada penasaran gak sih, bagaimana Ruwi Meita menuliskan kisah horrornya?
Sinopsis Novel Horror Alias
Jeruk adalah seorang penulis novel ber-genre romance yang sukses. Sejak dahulu, Jeruk berkeinginan untuk menjadi penulis ber-genre horror. Dia menggunakan nama alias, Rinai, dan nama ini dia temukan di dalam liontin di laci milik neneknya. Dan nama Rinai ini menjadi nama pena untuk novel genre horornya. Sekaligus menutupi bahwa Rinai adalah dirinya. Tapi, setelah setahun berlalu sejak novelnya terbit dan laku di pasaran, ada kejadian yang secara kebetulan mirip sekali dengan adegan yang diceritakan di novelnya.
Puzzle-puzzle mulai bermunculan hingga membentuk sebuah satu kesatuan yang bisa ditarik benang merahnya. Korban-korban pembunuhan itu memang terbunuh persis seperti yang digambarkan dalam novelnya. Bersama Eru, sang bocah Arum Manis, Jeruk mencoba menghentikan semua terror pembunuhan ini. Mereka mencoba menghentikan Rinai.
Baca juga : Review Novel Horror Thriller Malaysia, Bayangan Clarissa
Review Novel Horror Alias
Novel ini adalah novel pertama yang aku baca dari penulis Ruwi Meita. Sebenarnya, sudah banyak yang merekomendasikan novelnya Ruwi Meita, apalagi yang judulnya Rumah Lebah. Tapi, karena alias ini ber-genre horror, jadi aku lebih memilih untuk membaca buku ini dulu ketimbang membaca novel Rumah Lebah.
Yang bikin aku suka sama novel ini adalah, karena meskipun bergenre horror Ruwi Meita tetap memasukkan unsur misteri dan thriller di dalamnya. Terbukti dengan adanya terror pembunuhan. Namun, pelaku pembunuhan di sini bukan manusia tapi hantu. Ya, disitu letak unsur horornya. Kalau full manusia ya bukan novel genre horror namanya, kan?
Aku puas sama narasi yang disajikan Ruwi Meita dalam bukunya. Mengalir deras, dari yang tadinya aku DNF karena gak suka nama karakter utamanya yang namanya Jeruk Marsala ini. Setelah memaksakan diri untuk baca sampai ke tengah-tengah, ternyata ceritanya seru banget.
Seperti yang aku bilang tadi, unsur misteri dalam novel ini dapet banget. Kita diminta untuk menyusun puzzle – puzzle tentang orang-orang yang menjadi korban. Karena gak mungkin kan kok milihin korbannya random? Ternyata ya ada satu benang merah yang menghubungkan si pemiliki liontin dengan Jeruk, si penulis.
Ending yang tidak diduga membuat aku syok dan merasakan emosi si karakter utama, Jeruk Marsala.
Baca juga : Review Novel Horor Wingit - Kisah Tragis 7 Hantu
Hal Yang Tidak Aku Suka Dari Novel Alias
Sekarang ke hal yang aku kurang suka. Menuju akhir bab ada sedikit typo yang kurang enak dibaca. Yaitu, yang harusnya menuliskan Jeruk, ini malah Rinai. Menurut aku sih gitu ya. dan sedikit kebingungan saat si Jeruk dan Eru ngobrolin teori tentang neneknya. Udah sih, itu aja yang gak enaknya. Yang lainnya oke banget.
Keasyikan baca jadi ga bisa dapetin quote-quote dan pesan moral. Mungkin seperti ini ya, kalau kita mau meminjam barang orang, usahakan bilang aja lah dulu sama yang punya. Kayak si Jeruk ini kan, sebenarnya agak abai ya, liontin itu punya neneknya tapi dia main ambil aja gak bilang dulu, dan mengabaikan sopan santun hanya karena neneknya terkena Alzheimer.
Jadi itu saja review novel Alias karya Ruwi Meita ini. Aku rekomendasikan novel ini untuk teman-teman yang suka novel ber-genre horror thriller.
0 Komentar